WEIGHT AND BALANCE
“BERAT PESAWAT”
Jika ada
satu orang lagi naik ke perahu tersebut maka akibatnya bisa diduga, perahu
tersebut bisa tenggelam, atau bocor atau terbalik lalu tenggelam.
Kenapa tenggelam?
Karena daya mengapung/mengambang di atas airnya hanya
bisa membawa 3 orang tersebut. Kenapa bocor? Bahkan jika kita taruh perahu
tersebut di atas pasir pun, perahu itu akan rusak kalau dimuati lebih dari 4
orang. Jawabnya, karena kekuatan konstruksi perahu tersebut hanya bisa menahan
3 orang tersebut.
Kenapa terbalik?
Karena keseimbangannya tidak dibuat untuk dimuati 4
orang. Bahkan jika perahu tersebut hanya mengangkut 3 orang, tapi kalau
ketiganya duduk hanya di satu kursi, perahu tersebut bisa terbalik.
Sama
dengan perahu tersebut, sebuah pesawat mempunyai batas kemampuan untuk menahan
seluruh beratnya pada waktu terbang di udara. Hal ini sama dengan daya apung
perahu di atas, bedanya kali ini kita sebut gaya angkat.
Sebuah pesawat juga memiliki batas kekuatan
konstruksinya jadi biarpun tidak diterbangkan, kalau diisi lebih dari
kemampuannya, maka pesawat itu juga bisa patah.
Jika kita
memuat pesawat hingga beratnya hanya terpusat di satu titik, maka seperti
perahu, pesawat tersebut bisa terguling.
Mari
teori di atas kita jadikan angka sehingga lebih mudah dimengerti. Saya akan
ambil perumpamaan sebuah pesawat Airbus A330-200.
Pesawat
ini memiliki Maximum Taxi Weight (MTW) sebesar 233.900 kg (233,9 ton). Artinya
struktur pesawat A330 mampu menahan berat 233,9 ton pada waktu bergerak di
darat (taxi). Berat ini juga sering disebut Maximum Ramp Weight.
Maximum Taxi Weight=233,9 ton
Pesawat
A330 ini memiliki batasan lain yang disebut Maximum Take Off Weight (MTOW)
sebesar 233.000 kg. Artinya berat tersebut adalah berat maksimum yang bisa ditahan
oleh seluruh badan dan sayap pesawat pada waktu mulai lepas landas.
Maximum Take Off Weight (MTOW)
Lalu jika
dia hanya bisa terbang dengan berat 233 ton mengapa strukturnya
dibuat bisa menahan 233,9 ton di darat? Perbedaan berat ini digunakan untuk
membawa bahan bakar yang dipakai untuk bergerak di darat.
Jadi
misalnya sebuah pesawat A330 akan terbang dengan berat maksimumnya sebesar 233
ton, dan butuh bahan bakar untuk taxi sebanyak 500kg, maka pada waktu mulai
bergerak, beratnya adalah 233,5 ton. Pada waktu sampai di landasan, berat bahan
bakar sebanyak 500kg ini sudah habis terbakar, jadi pesawat masuk ke landasan
dengan berat “hanya” 233 ton.
Pada
waktu lepas landas berat pesawat adalah berat dari pesawat itu sendiri dan
isinya. Isinya bisa anda tebak adalah awak pesawat dan bawaannya,
penumpang dan barang bawaannya, kargo, bahan bakar, oli mesin pesawat, cairan
hidrolik dan perlengkapan serta pernak-pernik yang ada di pesawat seperti oven,
makanan, dll.
Katakanlah
pesawat tersebut terbang selama 10 jam dan menghabiskan 60 ton bahan bakar,
maka pada waktu mendarat beratnya adalah 233-60=173 ton saja. Kita lihat di
sini bahwa pesawat selalu akan mendarat dengan berat yang lebih sedikit dibandingkan
pada waktu lepas landas.
Kemampuan
pesawat terutama struktur roda pendarat menerima beban pada waktu mendarat disebut
Maximum Landing Weight.
Maximum Landing Weight (MLW)=182 ton
Biarpun
pesawat ini bisa terbang dengan 233 ton, tapi ternyata untuk mendarat beratnya
dibatasi hanya dengan berat 182 ton saja. Bagaimana jika setelah lepas landas,
karena sesuatu hal pesawatnya harus kembali mendarat padahal beratnya masih di
atas 182 ton? Jika dilengkapi dengan perangkat fuel jettison, alat untuk
membuang bahan bakar, maka pesawat akan terbang berputar di daerah yang aman
untuk membuang bahan bakar sampai beratnya turun. Jika tidak, maka pesawat akan
berputar untuk menghabiskan bahan bakar sampai beratnya turun ke 182 ton. Pasti
anda akan bertanya bagaimana kalau terjadi keadaan darurat dan pesawat harus
mendarat secepatnya? Dalam kasus ini, pesawat dibolehkan mendarat dengan berat
di atas Maximum Landing Weight.
Mari kita lihat definisi berat lainnya yang bisa kita
ketahui dari sebuah pesawat. Sebelumnya perlu juga diketahui definisi berat
untuk pesawat airliner ini lebih rumit bila dibandingkan dengan pesawat general
aviation seperti pesawat latih dan pesawat kecil lainnya. Definisi di bawah
diambil dari Flight Crew Operating Manual Airbus A330. Pabrik pesawat lain
mungkin mempunyai definisi yang berbeda.
Manufacturer’s Empty Weight (atau sering hanya
disebut Empty Weight): Ini adalah berat pesawat yang kosong tanpa muatan
pada waktu keluar dari pabrik, yang terdiri dari berat struktur pesawat
termasuk mesin, juga berat dari cairan yang dibutuhkan oleh sistem pesawat
seperti cairan hidrolik.
Operational Empty Weight: Ini adalah berat pada waktu
pesawat sudah diserahkan oleh pabrik pada maskapai, maka pesawat sudah mulai
diisi:
oli mesin,
unuseable fuel, jika tanki bahan bakar dikosongkan
maka ada sisa bahan bakar di pipa-pipanya/di tankinya,
bahan kimia dan cairan toilet,
alat-alat darurat seperti megafon, kapak, pemadam api,
tabung oksigen, dll
Kursi-kursi
Perlengkapan katering
Dokumen yang ada di pesawat
Berat awak pesawat dan perlengkapannya
Dry Operating Weight (DOW):
Sebelum pesawat siap untuk diisi bahan bakar dan
menerima penumpang, kita harus mengisi pesawat dengan kebutuhan penumpang dan
awak pesawat yaitu makanan-minuman/katering, surat kabar/majalah, alat-alat
yang dipakai di galley/pantry dan sebagainya.
Di sini
kita bisa lihat bahwa untuk pengoperasian sebuah pesawat dengan pelayanan yang
berbeda maka DOWnya bisa berbeda karena isi kateringnya berbeda. Misalnya
pesawat A, dengan Operational Empty Weight 120 ton, akan terbang dari Jakarta
ke Denpasar dengan pelayanan makan pagi mempunyai DOW= 123 ton sedangkan jika
terbang dari Jakarta ke Jeddah dengan pelayanan makan pagi dan siang, DOWnya
akan naik menjadi 128 ton.
Sekarang
kita akan berbicara sedikit tentang struktur pesawat. Kita tahu bahwa
sayap pesawat akan menahan seluruh berat pesawat pada waktu terbang di udara.
Sambungan antara sayap dan badan pesawat adalah tempat yang menerima perbedaan
gaya yang paling besar. Jadi sementara sayap mengangkat ke atas, di lain
pihak badan pesawat menekan ke bawah dengan beratnya. Sayap pesawat akan seperti
ditekuk yang disebut dengan bending moment.
Untuk
mengurangi bending moment ini, maka harus ada berat yang dipindahkan/disimpan
di sayap pesawat. Cara yang paling mudah adalah menyimpan bahan bakar di sayap
pesawat. Dengan cara ini, berat pesawat disebarkan tidak hanya di badan pesawat
tapi juga di sayap pesawat sehingga mengurangi bending moment ini.
Kemampuan
pesawat untuk menerima beban tanpa ada bahan bakar di sayap dan di tanki yang
ada di badan pesawat disebut Maximum Zero Fuel Weight (MZW).
Maximum Zero Fuel Weight=170 ton
Pesawat
mampu membawa berat selain bahan bakar sebanyak 170 ton, tapi pesawat
sendiri mempunyai berat, ditambah dengan berat awak pesawat, katering dan
sebagainya yang diwakili oleh DOW. Sisa dari MZW dikurangi DOW adalah muatan
yang bisa dibawa oleh pesawat untuk mendapatkan penghasilan.
Jadi jika
melihat contoh di atas bahwa Dry Operating Weight= 123 ton, maka muatan
maksimum yang bisa dibawa terbang adalah MZW-DOW= 170 ton-123 ton= 47 ton.
Nilai 47 ton inilah yang disebut Total Traffic Load
atau Payload, yaitu berat penumpang dan bagasinya serta kargo
Definisi
berat di atas hanya sebagian dari definisi yang diperlukan untuk menghitung
berat pesawat. Definisi lain akan kita bahas di artikel yang lain lagi.
Definisi yang disebutkan di atas juga bisa saja sebutannya berbeda tergantung
pabrik pesawat dan otoritas yang mengeluarkan sertifikasinya. Jangan lupa bahwa
semua angka di atas hanyalah untuk penggambaran saja, bukan untuk dipakai dalam
pengoperasian pesawat. Mohon selalu merujuk pada buku manual pesawat yang
terbaru
Beberapa istilah dari buku lain
Empty Weight. The weight of the airframe,
engines, height all permanently installed equipment, and unusable fuel Depending
upon the part of the federal regulations under which the aircraft was
certificated, either the undrainable oil or full reservoir of oil is
included
Basic Operating Weight (BOW).
The empty weight of the aircraft plus the weight
of the required crew, their baggage and other standard item such as meals
and potable water.
Maximum Ramp Weight. Maximum weight
approved for ground maneuver. It includes weight of
start taxi, and runup fuel. Standard Empty Weight. (GAMA) Weight of
a standard airplane including unusable fuel, full operating fluids,
and full oil. Payload. Weight of occupants, cargo, and baggage.
0 komentar:
Post a Comment