Tuesday, 23 August 2016

Maskapai penerbangan nasional

Maskapai penerbangan nasional adalah sebuah perusahaan transportasi udara yang dibentuk oleh pemerintah sebagai wujud pemenuhan perhubungan negara di dalam suatu negara yang diregistrasikan di dalam negara tersebut.
Setiap negara hampir memiliki maskapai dengan bentukkan lewat pemerintah, tetapi Amerika Serikat adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang adanya flag carrier karena aturan anti keistimewaan yang ketat. Saat ini, negara tersebut memiliki 2 maskapai internasional saja, setelah mengalami berbagai akuisisi dan likuidasi, seperti: American Airlines, Delta Air Lines dan United Airlines; yang memiliki fungsi mirip dengan flag carrier negara lain.

Daftar isi

Latar belakang

Setelah Perang Dunia II, banyak negara yang merdeka mendirikan maskapai penerbangan sebagai perwujudan titik awal negara dalam merencanakan pembangunan setelah negara tersebut hancur akibat perang. Dalam status kepemilikannya, Pemerintah menjadi pemilik utama perusahaan karena besarnya jumlah modal yang diberikan dan dikucurkan kepada dewan operasional manajemen tersebut. Sementara itu, setelah pembentukkan maskapai sudah diselesaikan, regulasi yang ketat mengenai sistem perindustrian maskapai penerbangan juga membuat pemerintah harus melakukan campur tangan untuk melakukan negosiasi dengan negara lain agar maskapai mendapat izin untuk masuk kedalam daerah tersebut. Kemudian, kerjasama yang berwal dari satu aspek, berkembang menjadi multi aspek. Sehingga, perjanjian bilateral harus dibentuk sebagai wujud komitmen kedua negara untuk memajukan perekonomian kedua negara, terutama maskapai penerbangan. Biasanya, negara-negara tersebut mendirikan flag carrier untuk alasan nasionalisme dan untuk membantu keuangan negara, terutama di daerah wisata.

Dalam banyak kejadian yang berbeda dengan motif yang sama, pemerintah memberikan suntikan dana secara langsung kepada maskapai penerbangan nasional mereka, umumnya akibat banyaknya kerugian yang terus menerus terjadi atau medekati kebangkrutan (Seperti Malaysia Airlines, maskapai ini beberapa kali mendapat suntikan dana selama kurun waktu 11 Tahun dari pemerintah mereka dengan jumlah suntikan lebih dari US$ 17 Miliar akibat pelarangan maskapai untuk menaikkan harga terkait program "Visit Malaysia" yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan turis ini dinilai terlalu merugikan, karena jumlah rute yang ada dengan armada yang ada kalah jumlah dengan datangnya maskapai LCC). Sementara itu, pendirian maskapai lokal yang (memiliki kemungkinan) menjadi pesaing kadang kala dilarang langsung beroperasi secara terbuka, atau mendapat aturan ketat untuk mencegah persaingan langsung. Saat ini, maskapai swasta secara terbuka diijinkan untuk berdiri, tetapi maskapai penerbangan nasional masih menjadi prioritas pemerintah, terutama dalam pembagian perencanaan koridor rute area nasional dan internasional.
Dalam dekade terakhir, banyak maskapai tersebut menjadi perusahaan terbuka privatisasi. Regulator Industri (Dalam hal ini, Departemen Perhubungan Negara) juga secara bertahap melonggarkan peraturannya seiring terbukanya persaingan ekonomi, terutama di Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Daftar Maskapai penerbangan nasional

Question book-4.svg
Bagian ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari sumber yang terpercaya.
(Desember 2009)
Negara Nama Maskapai Penerbangan Dibentuk Negara Status Kepemilikan Negara
 Afganistan Ariana Afghan Airlines[1] Ya Mayoritas
 Albania Albanian Airlines Ya joint venture
 Andorra AeroKing Andorra Ya Joint Venture antara Eagle Aviation España dan TAP Portugal
 Aljazair Air Algérie Ya Mayoritas
 Angola TAAG Angola Airlines Ya Penuh
 Kepulauan Åland Air Åland

 Argentina Aerolíneas Argentinas Ya Penuh
 Armenia Armavia Ya Tidak
 Australia Qantas Ya Tidak
 Austria Austrian Airlines Ya Tidak
 Azerbaijan Azerbaijan Airlines Ya Penuh
 Bahama Bahamasair Ya Penuh
 Bahrain Gulf Air Ya Penuh
Bahrain Air Ya
 Bangladesh Biman Bangladesh Airlines Ya Penuh
 Barbados LIAT Tidak Tidak
 Belarus Belavia Ya Penuh
 Belgia Brussels Airlines Ya Tidak
 Belize Maya Island Air Tidak Tidak
 Benin Benin Golf Air Ya Tidak
 Bhutan Drukair Ya Penuh
 Bolivia AeroSur Ya Minoritas (48%)
 Bosnia dan Herzegovina B&H Airlines Ya Mayoritas (50.93%)
 Botswana Air Botswana Ya Penuh
 Brasil TAM Linhas Aéreas Ya Tidak
 Brunei Royal Brunei Airlines Ya Penuh
 Bulgaria Bulgaria Air Ya Tidak
 Burkina Faso Air Burkina Ya Mayoritas
 Burundi Air Burundi Ya Penuh
 Kamboja Cambodia Angkor Air Ya Mayoritas
 Kamerun Cameroon Airlines Ya
 Kanada Air Canada Ya Tidak
 Tanjung Verde TACV Cabo Verde Airlines Ya Penuh
 Kepulauan Cayman Cayman Airways Ya
 Chad Toumaï Air Tchad

 Chili LAN Airlines
Tidak
 Republik Rakyat Tiongkok Air China Ya Mayoritas
 Kolombia Avianca Ya Tidak
 Komoro Air Comores International

 Republik Kongo Trans Air Congo

 Republik Demokratik Kongo Hewa Bora Airways

 Kosta Rika Lacsa (sekarang bagian dari TACA)

 Pantai Gading Air Ivoire

 Kroasia Croatia Airlines Ya Mayoritas
 Kuba Cubana de Aviación Ya Penuh
 Siprus Cyprus Airways Ya Mayoritas
 Republik Ceko Czech Airlines Ya Penuh
 Denmark Scandinavian Airlines System ya Joint Venture
 Djibouti Djibouti Air

 Republik Dominika PAWA Dominicana Tidak Tidak
 Ekuador TAME

 Mesir EgyptAir Ya Penuh
 El Salvador TACA

 Guinea Khatulistiwa Ecuato Guineana

 Eritrea Eritrean Airlines Ya Penuh
 Estonia Estonian Air Ya Minoritas
 Ethiopia Ethiopian Airlines Ya Penuh
 Kepulauan Faroe Atlantic Airways

 Fiji Air Pacific

 Finlandia Finnair Ya Mayoritas
 Perancis Air France Tidak Minoritas
 Guyana Perancis Air Guyane Ya
 Polinesia Perancis Air Tahiti Nui Ya
 Gabon Gabon Airlines

 Gambia Gambia International Airlines Ya
 Georgia Georgian Airways Ya
 Guernsey Aurigny Air Services Ya Penuh
 Jerman Lufthansa Ya Tidak
 Ghana Ghana International Airlines Ya
 Yunani Olympic Air Tidak Tidak
 Greenland Air Greenland Ya
 Guadeloupe Air Caraïbes

 Guam Continental Micronesia

 Guatemala Aviateca (sekarang bagian dari TACA)

 Guinea Air Guinee Express Ya
 Guyana Caribbean Airlines Tidak
 Haiti Tortug' Air

 Hong Kong Cathay Pacific Ya Tidak
 Hongaria Malév Hungarian Airlines Ya Mayoritas
 Islandia Icelandair Ya Tidak
 Indonesia Garuda Indonesia Ya Mayoritas (69%)
Merpati Nusantara Airlines Ya Penuh
 India Air India Ya Penuh
 Iran Iran Air Ya Penuh
 Irak Iraqi Airways Ya Penuh
 Republik Irlandia Aer Lingus Ya Minoritas (28%)
 Israel El Al Ya Minoritas (30%)
 Italia Alitalia - Compagnia Aerea Italiana Ya Tidak
 Jamaika Air Jamaica Ya Minoritas (14%)
 Jepang Japan Airlines Ya Tidak
 Yordania Royal Jordanian Airlines Ya Minoritas (19%)
 Kazakhstan Air Astana Ya Mayoritas (51%)
 Kenya Kenya Airways Ya
 Kiribati Air Kiribati Ya
 Republik Demokratik Rakyat Korea Air Koryo Ya Penuh
 Korea Selatan Korean Air Ya
 Kosovo Kosova Airlines
 Kuwait Kuwait Airways Ya Penuh
 Kirgizstan Kyrgyzstan Airlines Ya Mayoritas
 Laos Lao Airlines Ya Penuh
 Latvia AirBaltic Ya Mayoritas
 Lebanon Middle East Airlines Ya Penuh
 Liberia Air Liberia Ya
 Libya Libyan Arab Airlines Ya
 Luksemburg Luxair Ya Minoritas
 Makau Air Macau Ya Minoritas
 Madagaskar Air Madagascar Ya Mayoritas
 Malawi Air Malawi Ya Penuh
 Malaysia Malaysia Airlines Ya Minoritas
 Maladewa Maldivian Ya penuh
 Mali Air Mali International Ya Tidak
 Malta Air Malta Ya Mayoritas
 Kepulauan Marshall Air Marshall Islands Ya Penuh
 Martinik Air Caraïbes Ya tidak
 Mauritania Mauritania Airways
Minoritas
 Mauritius Air Mauritius Ya Minoritas
 Meksiko Aeromexico

Mexicana Ya
 Moldova Air Moldova Ya
 Mongolia MIAT Mongolian Airlines Ya
 Montenegro Montenegro Airlines Ya
 Montserrat Air Montserrat

 Maroko Royal Air Maroc Ya
 Mozambik Linhas Aéreas de Moçambique Ya
 Myanmar Myanmar Airways International Ya Ya
 Namibia Air Namibia Ya
 Nauru Our Airline Ya
   Nepal Nepal Airlines Ya
 Belanda KLM Ya Tidak
 Antillen Belanda Dutch Antilles Express

 Kaledonia Baru Aircalin

 Selandia Baru Air New Zealand Ya Mayoritas
 Nikaragua NICA (sekarang bagian dari TACA) Ya
 Nigeria Nigerian Eagle Airlines Ya Tidak
 Pulau Norfolk Norfolk Air
Penuh
 Norwegia Scandinavian Airlines System Ya Minoritas[2]
 Oman Oman Air Ya Mayoritas (82.4%)
 Pakistan Pakistan International Airlines (PIA) Ya Mayoritas (87%)
 Palestina Palestinian Airlines
Penuh
 Panama Copa Airlines Ya Tidak
 Papua Nugini Air Niugini

 Paraguay TAM Airlines (Paraguay) (Bagian dari TAM Airlines)
Minoritas
 Peru LAN Peru
Tidak
 Filipina Philippine Airlines Ya Joint Venture
 Polandia LOT Polish Airlines Ya Mayoritas (67.97%)[3]
 Portugal TAP Portugal Ya Penuh [4]
 Qatar Qatar Airways Ya 50%
 Réunion Air Austral

 Rumania TAROM Ya Mayoritas (95%)
 Rusia Rossiya Ya Penuh
Aeroflot Ya 51.17%
 Rwanda RwandAir Ya
 Samoa Polynesian Blue Ya 49%
 Saint Pierre dan Miquelon Air Saint-Pierre

 Sao Tome dan Principe STP Airways

 Arab Saudi Saudi Arabian Airlines Ya Penuh
 Senegal Air Sénégal International Ya
 Serbia Jat Airways Ya Penuh
 Seychelles Air Seychelles Ya
 Sierra Leone Sierra National Airlines Ya
 Singapura Singapore Airlines Ya Mayoritas (54%)
 Slowakia Air Slovakia

 Slovenia Adria Airways

 Kepulauan Solomon Solomon Airlines Ya
 Afrika Selatan South African Airways Ya
 Spanyol Iberia Ya Minoritas (50%)[5]
 Sri Lanka SriLankan Airlines Ya
 Sudan Sudan Airways Ya
 Suriname Surinam Airways Ya
 Swedia Scandinavian Airlines System Ya[2] Joint Venture[2]
 Swaziland Royal Swazi National Airways

 Swiss Swiss International Air Lines [6] Ya tidak
 Suriah Syrian Air Ya penuh
 Republik Tiongkok (Taiwan) China Airlines[7] Tidak Mayoritas (54%)
 Tajikistan Tajik Air Ya
 Tanzania Air Tanzania Ya
 Thailand Thai Airways International Ya Mayoritas (53%)
 Togo Air Togo Ya
 Trinidad dan Tobago Caribbean Airlines Ya Penuh
 Tunisia Tunisair Ya
 Turki Turkish Airlines Ya Mayoritas
 Turkmenistan Turkmenistan Airlines Ya
 Kepulauan Turks dan Caicos Air Turks and Caicos Ya
 Uganda Air Uganda Ya
 Ukraina Ukraine International Airlines Ya Mayoritas
Aerosvit Airlines Ya
 Uni Emirat Arab Etihad Airways Ya Ya[8]
Emirates Ya Ya[9]
Air Arabia Ya Minoritas (45%)[10]
RAK Airways Ya
 Britania Raya British Airways Ya Tidak [11]
 Uruguay PLUNA Ya Minoritas (25%)
 Uzbekistan Uzbekistan Airways Ya Mayoritas
 Vanuatu Air Vanuatu Ya
 Venezuela Conviasa Ya Penuh
 Vietnam Vietnam Airlines Ya Penuh
 Yaman Yemenia Ya
 Zimbabwe Air Zimbabwe Ya

0 komentar:

Post a Comment